Selamat Datang - Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

Rabu, 22 Oktober 2008

Seleksi CPNS Tahun 2008

Seputar Penerimaan CPNS Tahun 2008

Kutipan dari Surat Kabar Radar Cirebon Rabu, 22 Oktober 2008

Kuningan
Tampaknya minat masyarakat Kuningan untuk menjadi CPNS cukup tinggi. Terbukti, banyak masyarakat berbondong-bondong mengunjungi papan informasi BKD guna memperoleh informasi terkait CPNS. Tidak hanya itu, kantor Radar Cirebon Biro Kuningan pun kerap dikunjungi masyarakat untuk kepentingan yang sama. Ketika dikonfirmasi, Kabid Pengadaan dan Mutasi Pegawai BKD Kuningan, Drs. Nurrahim, M.Si meminta agar seluruh masyarakat Kuningan yang berminat mengikuti seleksi CPNS, sedikit bersabar.
Dikatakan, pihaknya pun tengah menunggu kabar tersebut dari Menpan. “Saat ini kita masih menunggu persetujuan prinsip dari Menpan. Jadi kami minta kepada peminat CPNS agar bersabar, sebab jika sudah ada, maka akan segera diinformasikan melalui media massa”, ungkapnya.
Nurrahim menyebutkan, formasi yang dibutuhkan di Kabupaten Kuningan telah diusulkan ke Menpan. Formasi yang dibutuhkan itu diantaranya sarjana hukum, sarjana pertanian, sarjana kehutanan, insinyur teknis, akuntansi auditor, perhubungan darat, dan lainnya.
Pihaknya berharap, dalam waktu dekat dapat memperoleh kabar pasti. Yang bisa dipastikan saat ini, rekrutmen CPNS untuk skala Jabar akan dilaksanakan secara serentak. Sedangkan untuk formasi yang diusulkannya sebanyak 224 untuk tenaga guru, 64 untuk tenaga medis, dan 48 untuk tenaga teknis.

Cirebon
Sementara itu di Kabupaten Cirebon, menurut Kabid Pengadaan dan Mutasi BKD Kabupaten Cirebon, Maryono, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti kapan penerimaan CPNS dari jalur umum dibuka. Untuk tahun 2008, Kabupaten Cirebon mendapatkan alokasi pengangkatan CPNS sebanyak 795 orang. Dari jumlah tersebut terdiri dari 375 tenaga guru, 67 tenaga kesehatan, 43 tenaga teknis, 242 dari jalur honorer, dan 68 untuk pengangkatan Sekdes. Dikatakan pula, untuk formasi penerimaan CPNS di Kabupaten Cirebon telah diajukan formasi untuk bidang pertanian, dokter hewan, kehutanan, teknik sipil, ekonomi, hukum hingga administrasi niaga dengan tingkat pendidikan minimal D3.

Tasikmalaya
Di Kabupaten Tasikmalaya seperti yang diberitakan dalam Surat Kabar Harian Pikiran Rakyat, Rabu 22 Oktober 2008, Guru Sukwan Khawatir tak Bisa Ikut Tes CPNS. Sekitar 6.000 guru sukwan (honorer) yang mengajar di lingkungan Dinas Pendidikan Kab. Tasikmalaya resah karena khawatir tidak bisa mengikuti tes dalam proses penjaringan calon pegawai negeri sipil (CPNS). Berdasarkan informasi yang mereka terima, syarat penerimaan CPNS guru harus sarjana. Padahal, para guru honorer itu kebanyakan lulusan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) hingga D-3. Kekhawatiran itu disampaikan sekitar 60 anggota Himpunan Guru Honorer (HGH) Tasikmalaya ketika diterima Kepala Badan Kepegawaian dan Pendidikan Latihan Daerah (BKPLD) Kab. Tasikmalaya, Drs. Munawar dan Kepala Dinas Pendidikan Kab. Tasikmalaya Abdul Kodir, di kantor BKPLD, Selasa (21/10).
Dalam pertemuan itu, Ketua HGH Ratna Komalasari meminta agar proses penjaringan tenga guru tetap mengambil dari tenaga sukwan. Guru honorer juga berharap ada informasi yang terbuka terkait penerimaan CPNS di lingkungan Pemkab Tasikmalaya. Munawar mengatakan, kepastian waktu penerimaan CPNS belum diketahui, namun akan dilakukan secara serentak di Jabar, dalam waktu tidak lama lagi.
Pemkab Tasikmalaya mendapatkan kuota untuk menjaring 493 orang. Diantaranya, 357 untuk tenaga kontrak di lingkungan pendidikan dan kesehatan. Formasi untuk umum akan menjaring tenaga guru sebanyak 249 orang. Sesuai dengan UU Guru dan Dosen, ada kemungkinan guru yang diangkat harus sarjana. Sementara itu Abdul Kodir mengatakan, masalah yang dialami guru honorer, sudah dibahas dengan Bupati Tasikmalaya. Hasilnya, disepakati Dinas Pendidikan Kab. Tasikmalaya akan meminta pemerintah memberikan peluang kepada lulusan SPG dan Diploma dalam penerimaan CPNS.

Tidak ada komentar: